Kamis, 26 November 2009

7 Mentalitas Profesional

7 Mentalitas Profesional
Oleh: Jansen H. Sinamo

Kini adalah zaman profesional. Abad 21 dicirikan oleh globalisasi yang serba kompetitif dengan perubahan yang terus menggesa. Tidak terbayangkan lagi ada organisasi yang bisa bertahan tanpa profesionalisme. Bukan sekadar profesionalisme biasa tetapi profesionalisme kelas tinggi, world-class professionalism, yang memampukan kita sejajar dan bermitra dengan orang-orang dan organisasi-organisasi terbaik dari seluruh dunia.

Kaum profesional dari pelbagai disiplin kerja sekarang sudah merambah ke seluruh dunia. Bagi mereka batas-batas negara tidak lagi relevan. Wawasan mereka sudah kosmopolitan. Mereka adalah warga dunia yang bisa memberikan kontribusi mereka di mana saja di muka Bumi. Mereka bisa bekerja di mana saja di planet ini.

Bangsa kita jelas memerlukan sekelompok besar kaum profesional untuk mengisi pembangunan masyarakat di segala bidang. Jika tidak mampu, maka kita terpaksa harus mengimpor mereka dengan harga yang sangat mahal.

Sesungguhnya, Indonesia berpotensi pula mengekspor tenaga-tenaga kerja profesional dalam pelbagai kelas ke mancanegara: perminyakan, pertambangan, kehutanan, sastra, seni, dan lain-lain.

Untuk dua hal di atas diperlukan usaha besar: membangun mentalitas profesional.

1. Mentalitas Mutu
Seorang profesional menampilkan kinerja terbaik yang mungkin. Dengan sengaja dia tidak akan menampilkan the second best (kurang dari terbaik) karena tahu tindakan itu sesungguhnya adalah bunuh diri profesi. Seorang profesional mengusahakan dirinya selalu berada di ujung terbaik (cutting edge) bidang keahliannya. Dia melakukannya karena hakikat profesi itu memang ingin mencapai suatu kesempurnaan nyata, menembus batas-batas ketidakmungkinan praktis, untuk memuaskan dahaga manusia akan ideal mutu: kekuatan, keindahan, keadilan, kebaikan, kebergunaan.

Jelas, profesionalisme tidak identik dengan pendidikan tinggi. Yang utama adalah sikap dasar atau mentalitas. Maka seorang pengukir batu di pelosok Bali misalnya, meskipun tidak lulus SMP, namun sanggup mengukir dengan segenap hati sampai dihasilkan suatu karya ukir terhalus dan terbaik, sebenarnya adalah seorang profesional. Seorang guru SD di udik Papua yang mengajar dengan segenap dedikasi demi kecerdasan murid-muridnya adalah seorang profesional.

Di fihak lain, seorang dokter yang menangani pasiennya dengan tergesa-gesa karena mengejar kuota pasien bukanlah profesional. Demikian pula seorang profesor yang mengajar asal-asalan, meneliti asal jadi, membina mahasiswa terlalu banyak sampai mengorbankan kualitas, bukanlah profesional. Atau, seorang insinyur yang dengan sengaja mengurangi takaran bahan bangunannya demi laba yang lebih besar bukanlah profesional.

Jadi mentalitas pertama seorang profesional adalah standar kerjanya yang tinggi yang diorientasikan pada ideal kesempurnaan mutu.

2. Mentalitas Altruistik
Seorang profesional selalu dimotivasi oleh keinginan mulia berbuat baik. Istilah baik di sini berarti berguna bagi masyarakat. Aspek ini melengkapi pengertian baik dalam mentalitas pertama, yaitu mutu. Baik dalam mentalitas kedua ini berarti goodness yang dipersembahkan bagi kemaslahatan masyarakat. Profesi seperti guru, dokter, atau advokat memang jelas sangat bermanfaat bagi masyarakat. Demikian pula pialang saham, computer programmer, atau konsultan investasi. Taat asas dengan pengertian ini, tidak mungkin ada pencuri profesional atau pembunuh profesional. Mungkin saja teknik mencurinya atau metoda membunuhnya memang canggih dan hebat, tetapi menggelari mereka sebagai kaum profesional adalah sebuah kerancuan istilah.

Mutu kerja seorang profesional tinggi secara teknis, tetapi nilai kerja itu sendiri diabdikan demi kebaikan masyarakat yang didorong oleh kebaikan hati, bahkan dengan kesediaan berkorban. Inilah altruisme.

Di fihak lain, paradoksnya, karena kualitas kerjanya tinggi, berbasiskan kompetensi teknis yang tinggi, maka masyarakat menghargai jasa kaum profesional ini dengan tinggi pula. Artinya, imbalan kerja bagi kaum profesional umumnya selalu mahal. Permintaan atas jasa mereka selalu lebih tinggi dari ketersediaannya. Itulah yang mengakibatkan imbalan kerja kaum profesional menjadi tinggi. Oleh karena itu pula, status sosial kaum profesional dari segi moneter umumnya berada di lapisan tengah ke atas. Ini bukan karena kaum profesional menuntut untuk didudukkan di kelas tersebut, tetapi sebagai akibat logis dari eksistensi profesionalnya.

Maka ciri kedua profesionalisme ialah hadirnya motif altruistik dalam sikap dan falsafah kerjanya.

3. Mentalitas Melayani
Kaum profesional tidak bekerja untuk kepuasan diri sendiri saja tanpa peduli pada sekitarnya. Kaum profesional tidak melakukan onani profesi. Sebaliknya, kepuasannya muncul karena konstituen, pelanggan, atau pemakai jasa profesionalnya telah terpuaskan lebih dahulu via interaksi kerja.

Kaum profesional lahir karena kebutuhan masyarakat pelanggan. Sorang maestro seni lukis sekelas Michelangelo saja pun tetap punya pelanggan, yakni Sri Paus, sang penguasa Vatikan, yang keinginannya harus dipuaskan.

Seorang profesional bahkan dengan tegas mematok nilai moneter atas jasa profesionalnya. Dengan ketegasan ini berarti sang profesional berani berdiri di mahkamah tawar-menawar rasional dengan para pelanggannya. Maka seorang profesional harus bisa melayani pelanggannya sebaik-baiknya. Dan sang profesional diharapkan melakukannya secara konsisten dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati sebagai apreasiasi atas kesetiaan pelanggannya di sepanjang karir profesionalnya.

Maka ciri ketiga seorang pekerja profesional adalah sikap melayani secara tulus dan rendah hati kepada pelanggannya dan nilai-nilai utama profesinya.

4. Mentalitas Pembelajar
Di bidang olahraga, seorang pemain profesional, sebelum terjun penuh waktu, terlebih dahulu menerima pendidikan dan pelatihan yang mendalam. Dan di sepanjang karirnya ia terus-menerus mengenyam latihan-latihan tiada henti.

Begitu juga di bidang lain, seorang pekerja profesional adalah dia yang telah mendapat pendidikan dan pelatihan khusus di bidang profesinya. Bahkan untuk profesi-profesi yang sudah mapan, sebelum seseorang diberi hak menyandang status profesional, dia harus menempuh serangkaian ujian. Bila lulus barulah dia mendapatkan sertifikasi profesional dari asosiasi profesinya.

Kompetensi tinggi tidak mungkin dicapai tanpa disiplin belajar yang tinggi dan berkesinambungan. Dan karena tuntutan masyarakat semakin lama semakin tinggi, tak pelak lagi, belajar dan berlatih seumur hidup harus menjadi budaya kaum profesional. Tanpa itu maka sajian nilai sang pekerja profesional semakin lama semakin tidak relevan. Bahkan bisa tak bersentuhan dengan realitas sekitarnya. Pada saat itulah seorang pekerja gagal menjadi profesional.

Jadi ciri keempat pekerja profesional adalah hati pembelajar yang menjadikannya terus bertumbuh dan mempertajam kompetensinya kerjanya.

5. Mentalitas Pengabdian
Seorang pekerja profesional memilih dengan sadar satu bidang kerja yang akan ditekuninya sebagai profesi. Pilihannya ini biasanya terkait erat dengan ketertarikannya pada bidang itu, bahkan ada semacam rasa keterpanggilan untuk mengabdi di bidang tersebut. Mula-mula, pilihan itu dipengaruhi oleh bakat dan kemampuannya yang digunakannya sebagai kalkulasi peluang suksesnya di sana. Tetapi kemudian berkembang sebuah hubungan cinta antara sang pekerja dengan pekerjaannya.

Hubungan ini mirip dengan hubungan jejaka-gadis yang jatuh cinta. Semakin mereka mengenal, rasa cinta makin kental, dan akhirnya mengokohkan hubungan itu secara marital. Demikian juga seorang profesional, semakin ia menekuni profesinya semakin timbul rasa cinta. Dan bila hatinya sudah mantap betul maka ia memutuskan untuk hanya menekuni bidang itu sampai tuntas dan menyatu padu dalam sebuah ikatan cinta yang kekal. Demikianlah, seorang profesional mengabdi sepenuh cinta pada profesi yang dipilihnya.

Jadi ciri kelima seorang profesional sejati adalah terjalinnya dedikasi penuh cinta dengan bidang profesi yang dipilihnya.

6. Mentalitas Kreatif
Seorang olahragawan profesional menguasai sepenuhnya seni bermain. Baginya permainan tidak melulu soal teknis, tetapi juga seni. Ia beranjak dari seorang jago menjadi seorang maestro seperti Rudy Hartono di bulutangkis, Pele di sepakbola, atau Muhammad Ali di tinju. Sedangkan pemain amatir, tidak pernah sampai ke jenjang seni; asal menguasai teknik-teknik dasar maka memadailah untuk ikut pertandingan-pertandingan.

Seorang pekerja profesional, sesudah menguasai kompetensi teknis di bidangnya, berkembang terus ke tahap seni. Dia akan menemukan unsur seni dalam pekerjaannya. Dia akan menghayati estetika dalam profesinya. Mata hatinya terbuka lebar melihat kekayaan dan keindahan profesi yang ditekuninya. Seterusnya, perspektif, keindahan, dan kekayaan ini akan memicu kegairahan baru bagi sang profesional yang pada gilirannya memampukannya menjadi pekerja kreatif, berdaya cipta, dan inovatif.

Jadi ciri keenam seorang pekerja profesional adalah kreativitas kerja yang lahir dari penghayatannya yang artistik atas bidang profesinya.

7. Mentalitas Etis
Seorang pekerja profesional, sesudah memilih untuk "menikah" dengan profesinya, menerima semua konsekuensi pilihannya, baik manis maupun pahit. Profesi apa pun pasti terlibat menggeluti wacana moral yang relevan dengan profesi itu. Misalnya profesi hukum menggeluti moralitas di seputar keadilan, profesi kedokteran menggeluti moralitas kehidupan, profesi bisnis menggeluti moralitas keuntungan, begitu seterusnya dengan profesi lain.

Maka seorang profesional sejati tidak akan menghianati etika dan moralitas profesinya demi uang atau kekuasaan misalnya. Penghianatan profesi disebut juga sebagai pelacuran profesionalisme yakni ketidaksetiaan pada moralitas dasar kaum profesional.

Di pihak lain, jika profesinya dihargai dan dipuji orang, dia juga akan menerimanya dengan wajar. Kaum profesional bukanlah pertapa yang tidak membutuhkan uang atau kekuasaan, tetapi mereka menerimanya sebagai bentuk penghargaan masyarakat yang diabdinya dengan tulus.

Jadi ciri keenam pekerja profesional adalah kesetiaan pada kode etik profesi pilihannya.

***

Tampaklah bahwa menjadi profesional sangat berat. Tanpa motivasi akbar, dan stamina moral yang tinggi seseorang tidak mungkin menjadi profesional sejati.
Pertanyaan penting disini: darimana kah seorang profesional mendapatkan motivasinya sehingga ia dapat bertahan bahkan bertumbuh di arena profesional itu? Pasti tidak dari sekadar uang saja meskipun dunia profesional berlimpah dengan uang. Lagipula sudah diketahui bahwa motivasi uang selalu berbentuk kurva lonceng, maksudnya uang memang memotivasi orang, tetapi sesudah uang diperoleh, tingkat motivasinya akan turun kembali; mendaki ke puncak kurva lalu menurun menuju dasar kurva.

Motivasi seorang profesional selalu berasal dari ruang spiritual. Dari ruang ini dapat didulang berbagai jenis motivasi luhur seperti demi negara, demi bangsa, demi kaum papa, demi perdamaian, demi demokrasi, demi kemanusiaan, demi peradaban, dan sebagainya.

Dalam Abad 21 kini, dimana kompetisi antarmanusia, antarorganisasi, antarperusahaan, dan antarbangsa telah menjadi norma, maka profesionalisme di segala bidang menjadi tiket masuk ke stadion peradaban. Tanpa profesionalisme maka kita cuma jadi penonton. Dan sebagai penonton, kita harus selalu membayar. Juga, tidak ada calo yang menjual karcis catutan. Artinya setiap orang harus menjadi profesional. Setiap perusahaan, partai politik, atau organisasi apa pun harus menjadi profesional. Bahkan setiap negara akhirnya harus berkelakuan profesional terhadap konstituen utamanya: rakyat! Jika tidak, masyarakat akan berkata pada kita: go to hell with your filthyness.

Integritas

Satu kata banyak mengandung arti dan sarat dengan makna. Integritas menurut kang mas Purwadarminta adalah kata benda : yang berarti kesempurnaan, kesatuan, keterpaduan, ketulusan. Semua arti kata itu tepat sekali mendukung pembentukan sosok pribadi manusia sesuai yang diharapkan yaitu manusia yang “paripurna” atau secara sederhananya ialah manusia yang penuh dengan “kemuliaan”.

Kata Inegritas seringkali digunakan sebagai landasan/acuan untuk melahirkan sebuah petuah atau pepatah dari manusia/orang-orang yang sudah dianggap sempurna baik secara mental maupun sepiritual, karena itu kata Integritas sudah melekat pada pribadi orang-orang yang “arif dan bijaksana” yang dalam kehidupan kesehariannya mampu menjadi sosok manusia anutan dan sebagai panutan, atau sebagai tuntunan, bukan tontonan. Sosok manusia seperti itu sangat jarang dijumpai, bahkan mungkin tidak ada, apalagi dijaman seperti sekarang ini. Pribadi-pribadi yang memiliki Integritas barangkali hanya ada pada sosok seorang Nabi dan Rasul. Kata Integritas menjadi petuah untuk membentuk manusia-manusia seperti itu, baik secara individu maupun kelompok, bagi para pejabat maupun bukan, bagi simiskin maupun sikaya, bagi seorang presiden sekalipun. Kata Integritas cocok dan relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang sedang berbenah diri melalui good governance dan clean government. Sayangnya kita sendiri seringkali pandai mengambil kata itu hanya sebagai pajangan yang melahirkan dalil-dalil akal (dalil aqli) sehingga terkesan menjadi akal-akalan. Padahal jika disimak baik-baik, kata Integritas itu sudah jelas “nasNya” dari kitab-kitan suci buatan Tuhan, dan pegangan para nabi. Yang penting bagi kita sekarang ini adalah membuat komitmen (individu/kelompok) mau nggak.. mengadakan “perubahan” menjadi manusia..? Sekarang, bukan besok atau lusa. Kewajiban kami dari redaksi hanya menyampaikan. Karena kami tau tujuannya sangat baik dan mulia. Oleh karena itu simaklah baik-baik di bawah ini.

Andrian Gostik & Dana Telford hanya seorang penemu teori ini, bukan dan belum tentu mampu melakukannya. Ada 10 karakteristik yang secara konsisten diperlihatkan oleh orang-orang dengan integritas. Integritas adalah konsistensi antara tindakan dan nilai. Orang memiliki integritas hidup sejalan dengan nilai-nilai prinsipnya. Kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan merupakan hal yang esensial.
Jika setiap orang tidak lagi memegang kata-katanya, hubungan fundamental yang berkaitan dengan kepercayaan, seperti perkawinan dan keluarga, berada diambang kehancuran. Jika perusahaan tidak lagi menghormati segala komitmennya, tidak mungkin perdagangan berkembang, karena pada dasarnya kontrak, dimana salah satu pihak menyediakan barang dengan keyakinan bahwa pihak lain akan memberikan kompensasi dimasa depan, tidak terjadi jika janji-janji selalu diingkari.

Ke 10 Karakteristik Integritas itu :
1. Anda menyadari bahwa hal-hal kecil itu penting.
2. Anda menemukan yang benar (saat orang lain hanya melihat warna abu-abu).
3. Anda bertanggung jawab.
4. Anda menciptakan budaya kepercayaan.
5. Anda menepati janji.
6. Anda peduli terhadap kebaikan yang lebih besar.
7. Anda jujur namun rendah hati.
8. Anda bertindak bagaikan tengah diawasi.
9. Anda mempekerjakan integritas.
10. Anda konsisten.

Karakteristik Integritas :

1. Anda menyadari bahwa hal-hal kecil itu penting
Agar memiliki keunggulan integritas, anda tidak boleh berbohong dalam hal-hal kecil; dan sebagai hasilnya, anda tidak akan tergoda oleh hal-hal yang lebih besar- kekuasaan, prestise, atau uang. Hal yang juga penting, sebagai morang yang berintegritas, anda setia pada nilai moral internal anda, bahkan bila itu berarti anda harus berhadapan dengan resiko kehilangan tempat yang nyaman di dunia.
2. Anda menemukan yang benar (saat yang lain melihat warna abu-abu).
Untuk mendapatkan keunggulan integritas, anda tidak boleh mengambil keputusan sendiri. Anda mengajukan pertanyaan, menerima saran, berefleksi, dan melihat jauh ke depan. Ringkasnya, pastikan bahwa anda mengambil keputusan yang tidak bertentangan dengan kode integritas pribadi.
3. Anda bertanggung jawab.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda sadar bahwa pencarian integritas merupakan bagian yang integral dari kepemimpinan. Anda bersikap terbuka dan jujur, mengungkapkan cerita yang baik maupun yang buruk secara lengkap. Anda berbagi semua informasi penting, tidak hanya informasi yang menguntungkan anda. Anda mengaku ketika berbuat salah, meminta maaf, dan memperbaikinya.
4. Menciptakan budaya kepercayaan.
Dengan memiliki keunggulan integritas, Anda membantu menciptakan lingkungan kerja yang benar, yakni lingkungan yang tidak menguji integritas pribadi karyawan atau rekan kerja anda. Anda memperkuat integritas itu melalui prinsip, control, dan teladan pribadi. Dan Anda memberikan penghargaan pribadi dalam segala tindakan mereka.
5. Anda menepati janji.
Karyawan tidak akan mengikuti kata-kata pemimpin yang tidak mereka percayai. Atasan tidak akan mempekerjakan atau mempromosikan pekerja yang tidak mereka percayai. Klien tidak akan membeli produk dari pemasok yang tidak mereka percayai. Untuk memperoleh keunggulan integritas, Anda perlu berlaku penuh integritas, guna memperoleh kepercayaan.
6. Anda peduli terhadap kebaikan yang lebih besar
Untuk memiliki keunggulan integritas, Anda berkomitmen sangat kuat untuk memberikan keuntungan terhadap organisasi tempat anda bernaung. Anda memedulikan perusahaan, produk, serta layanan anda, dan khususnya rekan satu tim anda. Melalui kerja, Anda memperoleh perasaan tentang adanya tujuan yang lebih dalam.
7. Anda jujur namun rendah hati.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda tidak memproklamasikan kebaikan atau kejujuran anda. Itu seperti menyombongkan kerendahan hati. Anda seharusnya membuat tindakan anda berbicara lebih keras daripada kata-kata.
8. Anda bertindak sebagai sedang diawasi.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda perlu berfikir bahwa setiap tindakan anda selalu diawasi. Anda perlu memastikan bahwa integritas anda itu diteruskan ke generasi-generasi mendatang melalui teladan yang anda berikan.
9. Anda mempekerjakan Integritas.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda perlu mempekerjakan dan mengelilingi diri anda dengan orang-orang berintegritas tinggi. Anda mempromosikan orang yang memperlihatkan kemampuan untuk dipercaya.
10. Anda konsisten.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda harus memiliki konsistensi dan keterdugaan etis. Hidup anda mencerminkan keutuhan dan keselarasan antara nilai dan tindakan anda.

Memperkuat Posisi Anda

Integritas individual terbukti saat kita memilih untuk melakukan apa yang benar, tak peduli konsekwensinya : opini orang, kekayaan, ketenaran, atau kekuasaan.

Untuk memeperoleh keunggulan integritas, disarankan anda mengikuti empat langkah berikut :
1. Carilah waktu luang pribadi : carilah waktu yang tidak terganggu oleh apapun untuk melakukan evaluasi diri yang serius. Akan sangat menolong bila anda melakukannya dalam suasana yang tenang, seorang diri dan tidak merasa terburu-buru.
2. Carilah opini ke dua….dan ke tiga : Tuliskan nama orang yang anda percayai secara tersirat dan secara total. Siapakah orang yang anda cari disaat krisis besar melanda dan anda memerlukan bantuan financial serta emosional? Siapakah orang yang anda anggap tidak akan pernah memanfaatkan diri anda, bahkan pada saat anda berada pada keadaan paling rentan ? Siapakan yang anda percayai untuk membimbing diri anda melalui keputusan yang sulit.? Tugas anda selanjutnya adalah menghubungi orang-orang yang ada dalam daftar itu dan mencari umpan balik integritas anda dari mereka.
3. Evaluasilah lingkungan anda : Jika anda dikelilingi oleh orang yang sakit secara moral, sulit bagi anda untuk menjadi lebih baik. Luangkan waktu untuk mengevaluasi kesehatan etis dari organisasi tempat anda bernaung. Mulai dengan atasan rekan-rekan sekerja, maupun bawahan anda. Apabila organisasi belum menghargai integritas maka ada dua pilihan a) bekerja keras mengubah lingkungan kerja itu (Ini merupakan cara yang paling efektif jika anda mempunyai posisi yang berpengaruh). b) Keluar dari organisasi itu.
4. Mulailah revolusi diri : Jika anda seperti kebanyakan orang lain, anda akan memiliki daftar panjang tentang hal-hal yang ingin diubah. Jangan pernah berfikir untuk merubah semua hal itu secara bersamaan. Sebaiknya pilih dua saja. Yang pertama adalah hal yang akan ingin anda kerjakan secara berbeda, sementara yang satunya adalah hal yang tidak ingin anda kerjakan lagi.
Sebab contoh daftar itu bias tampak seperti ini :
1) Saya akan menyelesaikan tugas tepat waktu dan memegang perkataan saya.
2) Saya tidak lagi mengabaikan e-mail atau SMS/Pesan yang masuk ke telepon saya.
Demikian semoga satu diantara sekian banyak criteria itu ada yang nyangkut di diri anda. Selamet berjuang semoga bermanfaat.

Kamis, 19 November 2009

Finalis Piala Dunia

Finalis Piala Dunia 2010
(sumber : detik.com)

EROPA :
Denmark
Jerman
Spanyol
Inggris
Serbia
Italia
Belanda
Swiss
Slovakia
Portugal
Yunani
Prancis
Slovenia

AFRIKA :
Afrika Selatan (tuan rumah)
Ghana
Pantai Gading
Kamerun
Nigeria
Aljazair

ASIA/OCEANIA :
Australia
Jepang
Korea Selatan
Korea Utara
Selandia Baru

CONCACAF:
Amerika Serikat
Meksiko
Honduras

AMERIKA SELATAN :
Brasil
Paraguay
Cile
Argentina
Uruguay

Senin, 09 November 2009

Google Dashboard

Google menyediakan sebuah layanan baru bernama Dashboard bagi para penggunanya agar bisa melihat catatan aktivitas yang mereka lakukan di berbagai layanan Google.

Google Dashboard menampilkan sejumlah informasi yang berhubungan dengan layanan yang anda gunakan : nama anda, alamat email, contact, jumlah percakapan di Gmail inbox, profil google anda, dan lain-lain.

Dashboard berfungsi sebagai perangkum data aktivitas yang dilakukan para pengguna pada akun YouTube, Gmail, Reader dan akun layanan Google lainnya.

Selain itu Dashboard juga menyediakan link langsung untuk mengontrol setingan personal untuk akun Anda.

Pengguna bisa mengubah setting atau menghapus data rekaman aktivitas pada layanan Google secara online di alamat google.com/dashboard.

Dashboard tidak akan menampilkan informasi rekaman aktivitas layanan Google tanpa mengidentifikasi akun pengguna.

Google dashboard tersedia di : http://www.google.com/dashboard

Sabtu, 31 Oktober 2009

Nonton TV di Internet

Bagi anda yang ingin nonton TV lewat internet, beberapa situs yang bisa diakses :

Dalam Negeri :

http://www.binus-access.com/our-services/bee-watch.html
televisindo.blogspot.com
www.imediabiz.tv
www.indoweb.tv
www.mivo.tv
www.tvone.co.id


Luar Negeri
www.hulu.com
www.jumptv.com
www.freetvonline.com
www.worldtvpc.com
www.wwitv.com

Malingsia :

tontontv.com
tvmalaysia.blogspot.com


free channel :
www.tvchannelsfree.com

Sebenarnya masih ada beberap situs lagi, tapi tidak saya rekomendasikan :)

Rabu, 14 Oktober 2009

10 Password Pasaran di Dunia Maya

Bagi anda yang suka berkecimpung di dunia maya, berhati-hatilah dalam membuat password untuk account anda. Apalagi untuk transaksi keuangan. Jangan membuat password yang mudah ditebak oleh pengguna lain. Ahli keamanan di dunia Cyber telah mengungkapkan beberapa password yang biasa digunakan di dunia maya.

Berikut password yang dianggap pasaran:
1). 123456
2). 123456789
3). Nama Depan (Paling Banyak digunakan di Amerika Selatan)
4). 111111
5). 12345678
6). iloveyou
7). Tanggal lahir
8). Tanggal perkawinan
9). Kata 'Password'
10). Nama belakang (stf)

Jadi bagaimana dengan password anda? Jika sama dengan di atas, ubahlah dengan password yang lebih secure... :)

Jumat, 09 Oktober 2009

NOKIA 888





Ini dia ponsel dengan kwalitas paling bagus dari nokia. Namanya handphone / hp nokia 888. Nokia 888 merepresentasikan konsep selular masa depan yang di buat oleh Tamer Nakisci pemenang Nokia Benelux Design Awards. Bentuknya sangat flexible yang tebalnya sekitar 0,5 cm saja. Selular ini bisa berbentuk seperti rol dan anda bisa memakai seperti perhiasan gelang. Konsep Nokia 888 ini bisa dapat menginformasi jadwal anda dan telepon masuk dengan mengganti gambar yang bisa bergerak.

Bentuknya seperti jam tangan, bahkan dari gambar viedonya, seperti gambar ular yang melilit di tangan anda. Dengan kemampuan GPS juga (kayaknya sih ya, soalnya ada koordinat-koordinat segala), jika ada telpon masuk ke hp nokia 888, maka handphone nokia 888 tsb akan melipat sendiri, dengan touch screen yang eksotik dan mudah dipakai.

Nokia Communicator 888 ini menggunakan baterai cair, pengenalan suara, layar sentuh yang fleksibel dan pelindung yang sensitift terhadap sentuhan.

Mari kita tunggu kehadirannya di indonesia, siapin dan isi kocek yang banyak... :D karena sudah pasti mahal...

videonya :
http://www.youtube.com/watch?v=D3dF44XtHek

Senin, 05 Oktober 2009

10 Gempa Terhebat

1.Gempa dengan kekuatan 9,5 SR mengguncang Chile pada 22 Mei 1960. Sebanyak 1.655 orang terbunuh. Tsunami yang diakibatkan gempa ini juga membunuh 68 orang di Hawaii, 138 orang di Jepang, dan 32 orang di Filipina.


2. Gempa berkekuatan 9,2 SR mengguncang Alaska pada 28 Maret 1964. 15 orang tewas akibat gempa, sedangkan 113 orang tewas akibat tsunami susulan.



3. Gempa 9,1 SR terjadi di Aceh, Indonesia pada 26 Desember 2004. Gempa itu mengakibatkan tsunami dahsyat yang menewaskan 230.000 orang di beberapa belahan dunia. Gempa paling mematikan yang pernah tercatat dalam sejarah.



4. Hawaii, 4 November 1952, terjadi gempa berkekuatan 9,0 SR. Untungnya, tak ada yang tewas dalam ,musibah ini.


5. Gempa dengan kekuatan 8,8 SR terjadi di Ekuador pada 31 Januari 1906. Gempa itu menimbulkan tsunami yang membunuh 1.500 orang di Ekuador dan Kolombia.
6. Gempa 8,7 SR terjadi di Alaska pada 4 Februari 1965. Tak dilaporkan adanya korban jiwa.


7. Gempa dengan kekuatan 8,6 SR mengguncang Indonesia pada 28 Maret 2005. Lebih dari 1.300 orang tewas.
8. Gempa berkekuatan 8,6 SR mengguncang Tibet pada 15 Agustus 1950. Sebanyak 780 tewas.
9. Alaska, 9 Maret 1957, terjadi gempa berkekuatan 8,6 SR. Tak ada korban tewas.


10. Indonesia, 12 September 2007, terjadi gempa dengan kekuatan 8,8 SR. Sedikitnya 25 orang tewas.

Kamis, 01 Oktober 2009

KITA SUNGGUH KECIL

Kita ini tidak ada apa-apanya, kita hanya debu di padang pasir, hanya buih di lautan..

























Jumat, 28 Agustus 2009

Server Facebook





Kita sadar ga kalo facebook itu web yang kompleks banget? Bayangin aja yang dikerjain sama server facebook itu apa aja. Ngga cuma ngelayanin page request aja, tapi juga malayani upload foto, video, email notification, chat, iklan, dll. Dari pihak facebook sendiri bilang kalau server mereka melayani 2-3 terabyte upload foto perhari, menampilkan 300.000 foto perdetik, dan mengelola lebih dari 15 milyar foto! Itu baru foto aja loh, belum email.

Tiap ada satu update dari facebook, mereka mengirim email notifikasi kepada penggunanya, satu user aja 1 hari bisa lebih dari 100 email, bayangin berapa email yang mesti ditanganin untuk ratusan juta pengguna facebook!

Kalo google kan server mereka terdiri dari ratusan ribu komputer PC (paling setara dengan pentium III) yang di-cluster sehingga biaya/performa server mereka lebih kecil.

Lihat gambarnya !
Itu tiap yang ada lampu biru2 = satu server
Berarti tiap rak ada 20 server
1 row itu (yang keliatan ada 18 rak) = 360 server!!! baru satu row loh!!
Satu server harganya bisa puluhan juta
Bayangin harga semua server-nya !

sumber : kaskus

Selasa, 25 Agustus 2009

Edit Foto di Facebook dengan FaceBomb



Bagi kamu-kamu yang suka narsis di facebook, nih ada satu lagi aplikasi asiik buat kamu ngedit foto kamu biar lebih jreng, silakan buka situs ini facebomb.com.
Kalian tinggal upload foto narsis kalian, terus pilih area yang akan diambil, tambahkan efect, kemudian tambahkan gambar, selesai deh.
Mudahkan...silahkan ber-kreasi.. :)

Kamis, 20 Agustus 2009

District 9



http://www.district9movie.com/

Bagi yang hobby Film, nih sinopsis film minggu ini...DISTRICT 9..

Tiga puluh tahun yang lalu, kontak pertama alien ke bumi terjadi. Manusia menantikan serangan musuh tersebut, atau munculnya kecanggihan teknologi. Keduanya tidak terjadi. Justru, para alien mengungsi, kelompok terakhir yang selamat dari dunia mereka. Dibangunlah sebuah persinggahan di District 9 di Afrika Selatan

Saat ini, kesabaran alien telah habis. Kendali atas mereka dipegang oleh Multi-National United (MNU), sebuah perusahaan swasta yang akan mendapatkan keuntungan jika mereka berhasil menciptakan senjata melawan alien. Sejauh ini MNU gagal; aktivasi senjata membutuhkan DNA alien. Ketegangan antara alien dan manusia memuncak saat petugas lapangan MNU, Wikus van der Merwe (Sharlto Copley), berkontraksi dengan virus misterius dan mengubah DNA dirinya

Wikus menjadi manusia paling diburu diseluruh dunia, dirinya menjadi manusia paling berharga untuk menemukan rahasia teknologi alien. Terasingkan, hanya satu tempat yang tersisa untuknya: District 9