Senin, 17 Agustus 2009

Penyemir Sepatu

Ditulis :
20 Feb 2002
Tengah malam 00.03 Am
Di kamarku yang berantakan


Malam ini sunyi, seperti malam-malam sebelumnya….
Aku berpikir, coba mengerti…..
Dan masih mencari diriku…
Siapa aku….
Tuhan bantu aku menemukan diriku yang sesungguhnya…

Pernah suatu waktu aku berjalan, yang kuingat hanya jum’at hari itu….
aku menjahit sandalku yang menganga….
Di keramaian, hiruk pikuk mesin dan kesibukan manusia…
Tapi disana aku bisa melihat jelas…dihadapanku…
Aku melihat jiwa-jiwa besar dan sederhana…..
Kepasrahan dan kerja keras mencari penghidupan….
Dia masih muda, mungkin sudah berkeluarga….
aku perhatikan dia dan sekelilingnya
Sesekali mengusap keringatnya,
dengan jarum di tangan kanan, tali ditangan kirinya..
Dan kedua paha mengapit sandalku…
Tanpa menghiraukan sekelilingnya, dia terus merajut tali itu…
Seakan ia menganyam benang-benang emas untuk dipersembahkan kepada kekasihnya…
Aku kagum padanya, aku terharu padanya, aku terpukau padanya…..
Masih ada orang-orang seperti dia…
Aku ingin teriak dan menjerit…
“Hai orang-orang yang bergelimang kemewahan …dan serakah..perhatikan dia !”
“Betapa indah kehidupannya…betapa tulus hatinya….
Tuhan beri aku kekuatan seperti dia,
Beri aku jiwa seperti jiwanya…
Terangi dengan ketulusan dan cinta….
Aku terus berjalan dan kuperhatikan apa yang tertangkap mataku…
Hingga aku sampai di halaman masjid…lalu aku pulang.
Masih banyak orang-orang yang berserah diri dan hanya bergantung pada-Mu..
Sungguh bahagia mereka dengan apa yang mereka dapatkan
Tuhan baru sedikit aku mengerti kehidupan…
terus beri aku pengertian tentang itu…
Beri aku jiwa yang tenang…
Beri aku jiwa yang tulus…
Bimbing aku untuk slalu hanya bergantung pada Mu…..
Berserah diri hanya pada Mu….
Jangan jadikan aku orang yang kufur pada Mu……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar